Contoh Cerita Fiksi Can Be Fun For Anyone

Itu adalah suara keluarganya! Gum-gum tertawa gembira dan berenang ke arah suara itu. Di sana ada siput yang berada di atas sebuah batu keras di tepi sungai.

"Haha iyalah sesama sahabat memang seharusnya saling membantu" jawabnya sambil tersenyum. Sembari berpelukan.

Ketika Fariz akhirnya menoleh ke arah Lala, ia mencoba menghapus air mata yang sudah menggenang di matanya dan menahan perasaan yang campur aduk. Sementara Lala, pikirannya melayang ke pertanyaan apakah Fariz masih mencintai mantan pacarnya dan apakah ia ingin kembali bersamanya.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberi pengertian kepada anak-anaknya agar jangan hanya memikirkan diri sendiri. 

An Li terjatuh lemas. Tak ada lagi yang bisa dilakukannya saat itu. Andai saja ia tidak mendengar percakapan tentang harta yang bisa dilipatgandakan.

“Soal sekolah dan biaya apapun, kamu ngga’ usah khawatir biar saya yang menanggungnya.” lanjut Papa Riska.

Ibu Expert menerangkan kepada kami bahwa sebentar lagi waktunya pulang ke rumah dan kami harus menunggu orang tua untuk datang menjemput kami di sekolah. Bel sekolah kembali berbunyi.

Kembali ke peradaban, Amelia membawa pelajaran berharga tentang pentingnya menghormati alam dan kebijaksanaan budaya yang lebih tua.

Agar bisa membagikan daging dengan adil, si kancil meminta para buaya untuk berjejer rapi. “Berbarislah agar aku bisa menghitung berapa jumlah kalian,” perintahnya.

Aku memilih tujuan yang jauh dari keramaian, sebuah kabin terpencil di lereng bukit yang menghadap ke danau berlanskap indah. Selama beberapa hari, aku hidup dalam kesendirian, hanya ditemani oleh suara angin dan alam sekitarnya.

Ia adalah Dokter Rana, seorang dokter muda yang sederhana dan terampil. Ayahnya adalah mantan kepala desa kami yang telah meninggal dunia.

Sesampainya di sana, si anjing melihat seekor burung yang terbang ke sana ke mari sehingga menarik perhatiannya. Lalu, anjing itu berlari untuk menangkap burung tersebut.

Meski begitu, Topan tetap semangat dan rajin membaca dari buku-buku yang ia pinjam dari temannya. Keesokan harinya sepulangnya dari menggembalakan kambing, ibu Topan keluar dari rumah dan langsung memeluk Topan. Katanya, Topan mendapat undangan untuk masuk ke sekolah dengan biaya yang free of charge.

"Mawar kedua ini akan membuatmu menjadi orang terkaya di seluruh negeri, An Li," ucap peri penjaga mawar itu. "Huh, tanpa mawar ini pun sebentar lagi aku pasti bisa melebihi kekayaan Kaisar Chen," jawab An Li sombong lalu Kumpulan Cerpen Fiksi melanjutkan perjalanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *